Depok – Universitas Indonesia (UI) kembali berduka menyusul terungkapnya fakta-fakta mengerikan dalam rekonstruksi kasus pembunuhan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI, Muhammad Naufal Zidan (19). Rekonstruksi yang digelar oleh pihak kepolisian di lokasi kejadian, kontrakan pelaku di Kukusan, Depok, mengungkap detail kesadisan pelaku dalam menghabisi nyawa korban, menambah pilu bagi keluarga, teman, dan seluruh civitas akademika UI.
Rekonstruksi yang berlangsung pada Jumat (11/8/2023) menghadirkan tersangka utama, Altafasalya Ardnika Basmoro (23), senior korban di FIB UI. Dalam jalannya rekonstruksi, terungkap bagaimana pelaku melakukan serangkaian tindakan sadis terhadap Zidan, mulai dari memukul korban berkali-kali menggunakan tangan kosong, menusuk korban menggunakan pisau dapur di bagian dada lebih dari satu kali, hingga membenturkan kepala korban ke lantai. Detail-detail ini semakin memperjelas betapa brutalnya aksi pembunuhan yang terjadi di lingkungan kampus.
Suasana duka dan keprihatinan mendalam menyelimuti jalannya rekonstruksi. Ratusan mahasiswa UI tampak hadir untuk menyaksikan secara langsung proses tersebut, выражая rasa kehilangan dan kekecewaan atas tindakan keji yang dilakukan oleh sesama mahasiswa. Pihak universitas juga terus memberikan dukungan psikologis kepada keluarga korban dan berupaya memperketat keamanan di lingkungan kampus.
Motif pembunuhan yang sebelumnya diduga karena masalah ekonomi dan rasa iri hati pelaku, semakin menguat dalam rekonstruksi. Terlihat bagaimana pelaku dengan tega merencanakan dan melaksanakan pembunuhan terhadap juniornya sendiri setelah korban menolak untuk menyerahkan uang yang diminta pelaku. Fakta ini tentu sangat mengejutkan dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai kondisi mental dan sosial di lingkungan kampus.
Kasus pembunuhan Zidan di UI ini menjadi pukulan telak bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Keamanan dan kenyamanan lingkungan belajar seharusnya menjadi prioritas utama. Pihak kepolisian diharapkan dapat segera merampungkan berkas perkara dan membawa pelaku ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan sadisnya. Keadilan bagi Zidan dan keluarga menjadi harapan seluruh masyarakat.
Rekonstruksi tersebut berlangsung tegang, menggambarkan detail pembunuhan yang membuat banyak pihak terkejut dan berduka lebih dalam. Harapan akan keadilan bagi Zidan terus membara di kalangan civitas akademika UI