Hari: 8 Mei 2025

UI Berduka: Rekonstruksi Ungkap Kesadisan Pembunuhan Zidan

UI Berduka: Rekonstruksi Ungkap Kesadisan Pembunuhan Zidan

Depok – Universitas Indonesia (UI) kembali berduka menyusul terungkapnya fakta-fakta mengerikan dalam rekonstruksi kasus pembunuhan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI, Muhammad Naufal Zidan (19). Rekonstruksi yang digelar oleh pihak kepolisian di lokasi kejadian, kontrakan pelaku di Kukusan, Depok, mengungkap detail kesadisan pelaku dalam menghabisi nyawa korban, menambah pilu bagi keluarga, teman, dan seluruh civitas akademika UI.

Rekonstruksi yang berlangsung pada Jumat (11/8/2023) menghadirkan tersangka utama, Altafasalya Ardnika Basmoro (23), senior korban di FIB UI. Dalam jalannya rekonstruksi, terungkap bagaimana pelaku melakukan serangkaian tindakan sadis terhadap Zidan, mulai dari memukul korban berkali-kali menggunakan tangan kosong, menusuk korban menggunakan pisau dapur di bagian dada lebih dari satu kali, hingga membenturkan kepala korban ke lantai. Detail-detail ini semakin memperjelas betapa brutalnya aksi pembunuhan yang terjadi di lingkungan kampus.

Suasana duka dan keprihatinan mendalam menyelimuti jalannya rekonstruksi. Ratusan mahasiswa UI tampak hadir untuk menyaksikan secara langsung proses tersebut, выражая rasa kehilangan dan kekecewaan atas tindakan keji yang dilakukan oleh sesama mahasiswa. Pihak universitas juga terus memberikan dukungan psikologis kepada keluarga korban dan berupaya memperketat keamanan di lingkungan kampus.

Motif pembunuhan yang sebelumnya diduga karena masalah ekonomi dan rasa iri hati pelaku, semakin menguat dalam rekonstruksi. Terlihat bagaimana pelaku dengan tega merencanakan dan melaksanakan pembunuhan terhadap juniornya sendiri setelah korban menolak untuk menyerahkan uang yang diminta pelaku. Fakta ini tentu sangat mengejutkan dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai kondisi mental dan sosial di lingkungan kampus.

Kasus pembunuhan Zidan di UI ini menjadi pukulan telak bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Keamanan dan kenyamanan lingkungan belajar seharusnya menjadi prioritas utama. Pihak kepolisian diharapkan dapat segera merampungkan berkas perkara dan membawa pelaku ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan sadisnya. Keadilan bagi Zidan dan keluarga menjadi harapan seluruh masyarakat.

Rekonstruksi tersebut berlangsung tegang, menggambarkan detail pembunuhan yang membuat banyak pihak terkejut dan berduka lebih dalam. Harapan akan keadilan bagi Zidan terus membara di kalangan civitas akademika UI

Begal Sadis Beraksi di Mataram, Tikam Ibu dan Anak di Malam Hari yang Tegang

Begal Sadis Beraksi di Mataram, Tikam Ibu dan Anak di Malam Hari yang Tegang

Aksi begal sadis kembali terjadi dan kali ini menimpa seorang ibu dan anaknya di wilayah Mataram. Peristiwa tragis yang terjadi pada Rabu malam, 7 Mei 2025, sekitar pukul 21.00 WITA di Jalan Pejanggik, Cakranegara, Mataram, Nusa Tenggara Barat, ini sontak membuat warga sekitar geger dan meningkatkan kekhawatiran akan keamanan di malam hari. Begal sadis tersebut dilaporkan tidak segan-segan melukai korban demi mendapatkan barang berharga.

Menurut keterangan saksi mata yang dihimpun oleh pihak kepolisian Sektor Cakranegara, korban yang diketahui bernama Ibu Ayu (35 tahun) sedang berboncengan sepeda motor dengan anaknya, Rian (8 tahun), sepulang dari sebuah acara keluarga. Tiba-tiba, dari arah belakang, sebuah sepeda motor yang dikendarai oleh dua orang begal sadis memepet kendaraan korban. Tanpa banyak bicara, salah satu pelaku langsung mengeluarkan senjata tajam dan berusaha merampas tas yang dibawa oleh Ibu Ayu.

Korban berusaha mempertahankan tasnya, namun pelaku begal sadis tersebut bertindak brutal dengan menusuk Ibu Ayu di bagian perut. Sang anak, Rian, yang berusaha melindungi ibunya, juga mengalami luka tusuk di bagian lengan. Setelah berhasil merampas tas korban yang berisi uang tunai dan telepon genggam, kedua pelaku begal sadis itu langsung melarikan diri ke arah timur. Warga sekitar yang mendengar teriakan korban segera memberikan pertolongan dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian Sektor Cakranegara.

Kapolsek Cakranegara, Kompol I Gede Suardika, S.H., M.H., saat dikonfirmasi di lokasi kejadian pada Kamis dini hari, 8 Mei 2025, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi. “Kami sangat menyesalkan kejadian begal sadis ini. Tim Reskrim Polsek Cakranegara dibantu oleh Satreskrim Polresta Mataram sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku. Ciri-ciri pelaku dan kendaraan yang digunakan sudah kami kantongi,” ujar Kompol I Gede Suardika.  

Kedua korban saat ini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram. Kondisi Ibu Ayu dilaporkan cukup kritis akibat luka tusuk di perut, sementara kondisi anaknya, Rian, stabil meskipun mengalami luka yang cukup dalam di lengan. Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di malam hari, serta menghindari melewati jalan-jalan yang sepi. Kasus begal sadis ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian yang berjanji akan segera menangkap pelaku dan memberikan hukuman yang setimpal.